Sabtu, 14 Januari 2012

PUDING

 bel pulang sekolah sudah berdenting kencang.Tanpa buang waktu,aku dan Dhea langsung berlari ke parkiran. kami akan masak bersama di rumah Dhea.Tepatnya belajar memasak. Rencana ini,sudah kami persiapkan untuk menyambut liburan.Siapa tau,kami bisa menambah uang saku lewat bikin puding yang akan kami buat hari ini.
      "Nabila,ayo dong.Udah nggak sabar nih gue pingin bikin puding!" seru Dhea yang sudah berada 5 meter didepanku..
      "Yaampun,Dhea sabar dong! Kita harus beli serbuk agar-agarnya dulu." 
" Oh iya gue lupa ngasih tau lo,gue udah beli serbuk agar-agarnya,jadi kita tinggal bikin aja." ujarnya lagi.Disertai senyuman nakal
"heeh,bilang daritadi dong" omelku sambil mencibir
"hehehe sorry"
                                                                             ~
Dirumah Dhea,kami sibuk menyiapkan peralatan dan bahan untuk membuat puding.Hal pertama yang kami lakukan adalah merenus air.Sebenernya,diantara kami nggak ada yang bisa masak.Bahkan membuat puding sekalipun.
           "Nab,udah mendidih nih airnya" kata Dhea meningatkan
           "oke. Menurut resep Mama,langsung aja masukin serbuk agar-agarnya" perintahku memberi instruksi. Dhea segera menurutinya dan memasukkan sebungkus serbuk agar-agar ke dalam panci kecil.
           'Terus,Nab?" tanya Dhea bingung
           "Sambil diaduk dong,Dhea" perintahku lagi. Kesal banget rasanya ketika melihat Dhea bengong sambil memeloti serbuk agar-agarnya mengambang di atas air mendidih.
           "Nabila,udah 5 menit gue ngaduk-ngaduk.Kok enggak ada perubahan,ya?Tetep cair tuh" kata Dhea putus asa.
           "Iya nih,Padahal seharusnya dia sudah jadi kenyal" timpalku
Segera kulirik secarik resep dari mama.Aku mencoba mencari kesalahan prosedur yang kami lakukan.
           "Tapi kita sudah ngikutin sama persis dengan resep yang ditulis mama" sahutku
           "Ah ini sih nggak jadi Nab.Kelamaan diaduk,yaudah ulang dari awal aja" sarannya
           "Iya deh,yang gagal buang aja di rumput depan.Lumayan bisa jadi nutrisi tanaman" ujarku teringat dengan cairan teh basi yang disiramkan mama di pot anthuriumnya.
    Akhirnya kami ulang ladi dari awal.Mulai dari merebus air,memasukkan bubuk agar dan mengaduknya.Bedanya,Dhea hanya mnegaduknya beberapa kali saja.
          "Nab,kok sama aja ya?tetep cair tuh,nggak kenyal"
          "aduh ini yang salah agarnya apa resep mamanya sih?" teriakku pasrah. "yaudah bikin lagi aja,tapi yang ini serbuk agarnya langsung dimasukin.Setelah itu baru dimasukkin airnya." imbuhku sambil memberi solusi.
          "yaudah deh,yang ini gue buang lagi aja ya dirumput depan" kata Dhea sambil berjalan keluar.
     Untuk kedua kalinya,kami mengulang kembali membuat agar-agarnya.Bedanya bubuk agar-agar langsung direbus bersama airnya.Yaampun,bikin puding aja kok ribet banget,pikirku.
          "agar-agarnya mungkin yang kadaluarsa," gerutuku asal
          "sini coba gue baca prodesurnya" kata Dhea sambil merebut bungkus agar dari tanganku. 
          "Nabila,disini ditulis kalo habis diaduk kita harus tunggu 30 menit biar agarnya jadi kenyal!" kata Dhea sambil melotot.
   Tanpa pikir panjang,aku dan Dhea langsung berlari ke halaman depan.Tepat seperti dugaan kami,diatas rumput terdapat benda kenyal berwarna coklat dan merah.Tanpa ditanya pun,kami tahu kalau itu si puding rasa coklat dan strawberry.Aku dan Dhea hanya mengulum tawa menertawakan kebodohan masing-masing,namanya juga belaajar masak.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar